Evakuasi Pekerja Tower Korban Penembakan KKB Berlangsung Dramatis

Tim Operasi Damai Cartenz 2022 mengevakuasi pekerja PTT (Palapa Timur Telematika) dan berhasil menyelamatkan satu korban selamat dari penembakan KKB (Kelompok Kriminal Besenjata).

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengungkapkan, dalam proses evakuasi tersebut Personil Ops Damai Cartenz berhasil mengevakuasi satu orang korban penembakan dari PTT (Palapa Timur Telematika).

“Kurang dari 2 jam, korban selamat atas nama Nelson Sarira berhasil dievakuasi oleh personel gabungan OPS Damai Cartenz,” kata Gatot kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (5/4/2022).

Berbekal dari informasi dan data yang dimiliki tim evakuasi langsung menuju sasaran keberadaan dari korban yang selamat. Sinergitas personel TNI-Polri diterjukan dan berhasil untuk melakukan evakuasi korban.

Baca:   Gempa Terkini Pangandaran Kekuatan 5.2 Magnitudo
Evakuasi Pekerja Tower Korban Penembakan KKB Berlangsung Dramatis
Evakuasi Pekerja Tower Korban Penembakan KKB Berlangsung Dramatis

Sinergitas TNI-Polri itupun kini berhasil menyelamatkan satu orang korban tersebut. Aksi heroik penyelamatan tersebut menerjang kondisi geografis yang sulit dan cuaca ekstrem yang dapat berubah-ubah setiap saat.

Hingga saat ini korban selamat masih dalam proses pemulihan guna dimintai keterangan terkait dengan keberadaan rekan rekan dari karyawan PTT lainya guna dilakukan evakuasi lanjutan.

“Korban selamat telah berhasil dievakuasi, selanjutnya diarahkan ke Mapolres Mimika guna mendapat perawatan medis lebih lanjut,” tutur Gatot.

Setelah mendapatkan penyelamatan dari TNI-Polri, korban yang berhasil diselamatkan itupun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim Damai Cartenz yang telah mengevakuasinya.

Sebelumnya, Nelson Sarira, korban selamat serangan KKB terjadi pada Rabu (2/3/2022) dini hari pukul 03.00 WIT mengungkapkan saat serangan itu para pekerja dalam kondisi tertidur lelap.

Baca:   Tim Dosen STIM Lasharan Jaya lakukan pengabdian pada masyarakat di Sidrap

Para pelaku langsung masuk ke kamp dan melakukan pembantaian. Saat kejadian itu korban sempat kabur sehingga bisa selamat.

Gerombolan bersenjata ini berjumlah kurang lebih 10 orang. Mereka membawa sejumlah alat tajam seperti parang dan kapak. Bahkan ada yang menenteng beberapa pucuk senjata api.

Nelson mengaku dari tempat persembunyiannya sempat mendengar bunyi tembakan senjata api di kamp tersebut.

Dia baru memberanikan diri keluar dan kembali ke kamp setelah memastikan situasi benar-benar telah aman.

“Setelah tidak lagi mendengar suara dari para pelaku, korban baru kembali ke kamp dan melihat semua teman-temannya sudah dalam keadaan meninggal,” ujarnya.

Nelson diselamatkan setelah meminta bantuan darurat melalui kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.

Baca:   Dies Natalis Ke-21, Stimlash Jaya Makassar jadikan sebagai Momentum Saling Menopang Untuk Pendidikan Indonesia