NATO akan bertindak terukur jika Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina, kata Presiden AS Joe Biden.
Ketika ditanya apakah aliansi NATO akan mengambil tindakan militer atas kondisi perang Rusia Ukraina, Joe Biden mengatakan serangan semacam itu akan memicu tanggapan yang sama dari Rusia.
Berbicara setelah pertemuan NATO dan G7, mengatakan pihaknya akan merespons. “Kami akan merespons jika dia (Rusia) menggunakannya (senjata kimia). Sifat respons akan tergantung pada sifat penggunaannya,” kata Biden seperti dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, AS dan sekutunya mengungkapkan kekhawatiran Rusia mungkin menggunakan senjata kimia saat invasinya berjuang melawan perlawanan Ukraina.
Penggunaan senjata kimia itu dikatakannya akan menjadi bencana bagi Putin
Menanggapi hal yang sama, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, “Saya pikir itu akan menjadi bencana besar baginya jika dia melakukan itu, dan Saya pikir dia mengerti itu.”
Tetapi Boris mengatakan Biden benar untuk memperingatkan tentang ancaman itu. “Ketika Rusia mulai melakukan hal-hal tentang –adanya pabrik di Ukraina yang memproduksi senjata biologis Amerika, Anda tahu itu adalah awal dari operasi false flag.”
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menggemakan komentarnya, dengan mengatakan: “Kami khawatir sebagian karena kami melihat retorika dan kami melihat bahwa Rusia sedang mencoba untuk membuat semacam dalih menuduh Ukraina, Amerika Serikat dan sekutu NATO bersiap untuk menggunakan bahan kimia dan senjata biologi.
“Dan kita telah melihat sebelumnya, bahwa cara menuduh orang lain ini sebenarnya adalah cara untuk mencoba membuat dalih untuk melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Stoltenberg mengatakan jika bahan kimia digunakan, mereka dapat menyebar melintasi perbatasan, mempengaruhi salah satu negara anggotanya.
Para pemimpin NATO juga setuju untuk mengirim peralatan pelindung Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan biologi, kimia dan nuklir.
Pihak Rusia memberi kecaman terkait rencana NATO tersebut. Rusia menyebut, pihaknya tak akan takut untuk berperang jika NATO nekat memberi bantuan.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada Rabu (23/3/2022).
Lavrov menyebut, pengiriman pasukan perdamaian ke Ukraina dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO.
Rusia termasuk di antara 193 negara yang telah menandatangani Konvensi Senjata Kimia, sebuah perjanjian yang melarang pengembangan, produksi, atau penggunaannya.